Trio Relasi

Dalam beberapa tulisan, saya sering mengatakan bahwa trio batak sangat sering menemukan kebuntuan untuk serius dalam hal membangun kesabaran membawa nama trio.

Salah satu kegagalan itu tercermin dalam group ini. Trio Relasi terdapat dalam 2 phase (sudah seperti proyek!, hehehe). phase pertama trio ini beranggotakan : Posther Sihotang, Liberti Sitorus dan Andre Silaen, saat mereka ini bergabung pada pertengahan 80an, ada kecendrungan bagi pembeli setia kaset lagu batak saat itu, yakni : pada saat membeli kaset, seringkali juga membeli sebotol minuman kamput dan rokok kesenangan masing masing, sambil mereka mulai menikmati kaset, minum kamput yang baru dibeli sambil menghisap rokoknya dalam dalam, katanya ada sebagian yang menikmatinya didalam kamar sambil mematikan lampu kamar, cerita ini dikutip dari sebuah koran, begitulah komentar seseorang menikmati ketajaman suara Andre Silaen dengan menggunakan suara falsetnya yang jarang bisa dilakukan oleh penyanyi lain dengan nada nada yang sangat tinggi.

Mungkin itulah salah satu kenikmatan yang dialami penggemar itu sambil mendengar trio relasi disandingkan dengan minuman kamput dan rokok. komentar itu beralasan, karena memang lagu lagu mereka selalu berkiblat pada kesedihan (andung-andung) dan penderitaan seorang perantau, bahkan lagu cinta sekalipun mereka bawa pendengar terhanyut dalam kesedihan.

Lagu Boasa….., boasa ma ikkon hutanda ho ito, boasa ma ikkon pajumpang dohot ho, karya cipta Anton Siallagan adalah salah satu lagu percintaan yang cukup mampu menrangsang tetesan airmata. tidak percaya?, lagu itu pernah kudengar ‘diperantauan’, didalam laci teman terdapat lagu lagu batak lawas tahun 80an, saya putar kembali… wah memang lain rasanya hehehe.

Namun personil Trio Relasi yang phase pertama hanya bertahan sampai tahun 1993, namun album batak mereka sangat banyak menghiasi toko toko lagu batak saat itu, produser taipan saat itu yang bernama columbia record kerap merekam mereka, mungkin karena kedekatan salah satu personil trio ini (Posther Sihotang) dengan koh Rudy, tapi apapun alasannya jelas pendapatan koh Rudy dari hasil rekaman trio relasi pasti menguntungkan, karena banyak lagu lagu hits mereka yang boleh dikatakan meledak!.

Kemahsyuran nama tidak selalu membawa keuntungan secara finansial terhadap penyanyi, kira kira itulah yang didapat ungkapan dari Mr. Sitorus salah satu personilnya, dia memilih kembali menemui teman temannya yang berada di terminal pulogadung dan memilih sebagai “makelar” untuk mencari sewa pada bus bus malam yang ada disana ketimbang bernyanyi bersama rekannya di Trio Relasi.

Tahun 1995 Posther Sihotang merasa sayang menguburkan nama Trio Relasi begitu saja yang sudah begitu banyak dikenal orang, dalam masa masa proses pembelajaran dia ajak saudara-saudaranya Wesly Sihotang dan Duan Naibaho untuk bernyanyi di cafe-cafe batak. Setelah dia menganggap mampu untuk membuat sebuah album batak dan ada tawaran dari salah seorang produser batak, muncullah beberapa lagu yang masih berthema andung.
Ditipa Utang dan Mate Diratto ciptaan Posther Sihotang mampu terangkat ke permukaan, bahkan lagu Ditipa Utang dibuat berseri (1-2). formasi suara agak berbeda dari Relasi sebelumnya, tetapi tidak menghilangkan kesan andung, karena memang vocal Posther Sihotang (sebagai leader) sudah keburu akrab dengan nama Relasi Trio. Namun lengkingan suara Wesley Sihotang yang juga menggunakan suara falset agak lebih tebal dari vocal Andre Silaen.

Tahun 2006, Lagu Oh…. Dina ciptaan Rodikson Naibaho hampir menjadi sebuah lagu yang tersohor kalau lah peredaran kaset/vcdnya tidak terganggu dengan beredarnya Trio Perdana dengan Soripada Naburju saat itu. tapi biar bagaimanapun, lagu ini tetap terdengar di radio radio Jakarta, Medan dan Pekanbaru. Peminat lagu ini adalah anak anak muda yang ‘mendewakan’ kelengkingan suara. Laku kali vcd ini dikota ini…. kata seorang penjual kaset yang berada di Pekanbaru pada tahun 2007 yang lalu. Ada lagi lagu Ulos Hela Ciptaan Binton Siburian, sepertinya lagu ini menjadi lagu wajib di daerah Pekanbaru, selalu dinyanyikan pada saat tiba giliran memberikan ulos hela pada pengantin.

Sebetulnya ada alasan yang mendasar, mengapa Trio Relasi ini terlanjur dimasukkan dalam lagu lagu andung, karena salah satu personilnya Posther Sihotang adalah salah satu peniup seruling yang berkelas di kalangan artis batak, hampir semua musik tradisi dalam album batak adalah hasil tiupan Posther, begitu juga petikan hasapinya. Ibarat kalau kita membandingkan makanan, kalau kita menganggap Andolyn sebagai garam dalam musik batak, maka Posther adalah cabai penikmat sekaligus penggugah selera. Begitulah selama ini anekdot didunia artis batak terbangun. nah seruling dan kecapi itu sangat dekat dengan lagu lagu andung dan sendu.

Buat seorang produser, Posther Sihotang bisa saja menjadi mesin uang dalam produksi musik/lagu batak, banyak sekali album album Posther dalam bentuk bernyanyi solois dan album instrument berupa uning uningan batak, termasuk didalamnya album rohani yang bermusik uning uningan.

Bahkan ketenaran Margareth Siagian penyanyi Mamamia yang mencoba menyanyi dalam lagu batak, ada juga andil Trio Relasi, karena dalam lagu “Putus Sikkola”nya Margareth dimasukkan dalam album kolaborasi dengan Trio Relasi, waktu itu kehadiran kembali Trio Relasi sangat hangat hangatnya ditunggu para penggemar lagu batak.
Disamping aktifitasnya sebagai penulis lagu, Posther Sihotang sering disandingkan dengan beberapa penyanyi batak yang membawakan lagu lagu andung. misalnya duet bersama Korem Sihombing, Johny S. Manurung bahkan ada rencana untuk mensandingkan dia dengan Dumanti (Bobby) Sirait personil Trio Lamtama.

Sekarang Posther kerap terlihat distudio musik batak untuk menggarap beberapa album, namanya hampir setiap minggu ditemui dalam daftar pemesan studio untuk rekaman.